Respons Persib Kala Flare Membara di GBLA

Bandung – Stadion GBLA membara kala Persib melakoni laga pamungkas Liga 1 melawan Persikabo. Akibat flare yang kemudian mengeluarkan asap tebal, pertandingan pun dihentikan sebelum peluit panjang berakhirnya laga usai.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono pun buka suara atas munculnya flare tersebut. Dia mengatakan sejatinya laga terakhir melawan Persikabo pada Sabtu (15/4) itu menjadi tontonan menarik sekaligus sebagai penghargaan bagi I Made Wirawan yang memutuskan gantung sepatu.

“Untuk laga vs Persikabo kemarin, kami telah berjuang dan berusaha keras untuk bisa bermain kembali di GBLA, dengan harapan untuk bisa memberikan hiburan kepada Bobotoh supaya bisa menonton pertandingan terakhir di rumah sendiri, GBLA, sekaligus memberikan penghargaan kepada I Made Wirawan yang akan pensiun bermain di musim ini,” kata Teddy dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Senin (17/4/2023).

Teddy menuturkan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan ketat sebelum Bobotoh memasuki arena stadion. Pemeriksaan ini dilakukan agar flare tak bisa masuk ke stadion.

“Untuk memberikan pertandingan agar dapat berjalan dengan aman dan nyaman, panpel dan keamanan sudah melakukan prosedur keamanan yang cukup ketat, salah satunya dengan melakukan sweeping secara ketat kepada seluruh Bobotoh yang hendak masuk ke dalam stadion agar oknum Bobotoh yang membawa flare tidak dapat masuk ke stadion,” ungkapnya.

“Proses sweeping yang kami lakukan tersebut, sebelumnya telah berhasil menggagalkan sebagian oknum Bobotoh yang hendak membawa flare, di mana kami telah mengumpulkan puluhan flare dari oknum Bobotoh tersebut. Namun memang kondisi kemarin sesuai dengan dugaan kami, di mana akhirnya banyak oknum Bobotoh dengan segala cara dapat membawa flare dan menyalakannya di dalam stadion bahkan masuk ke dalam area lapangan,” tambahnya.

Namun nyatanya masih ada flare yang masuk ke dalam stadion hingga dinyalakan oleh Bobotoh. Dia tak menampik bila adanya flare tersebut ‘Maung Bandung’ terancam disanksi oleh PSSI.

“Tentunya dampak dari menyalakan flare hingga masuk ke dalam area lapangan oleh oknum Bobotoh tersebut sangat merugikan klub, kami jelas akan menerima sanksi dari Komisi Disiplin PSSI,” jelasnya.

Di musim depan, Teddy berharap kejadian serupa tak terulang demi tim kesayangan Maung Bandung. Pihaknya akan terus memberikan edukasi kepada Bobotoh untuk tidak menyalakan flare di dalam stadion.

“Terlepas dari itu, ke depan, kita tetap berharap adanya kesadaran Bobotoh untuk tidak lagi membawa flare dan menyalakannya di dalam stadion dan masuk ke dalam area lapangan. Karena mentalitas dan kesadaran seperti ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi industri sepakbola nasional,” tuturnya.

“Kita juga tidak akan lelah untuk terus mengedukasi Bobotoh tentang bahaya penyalaan flare di dalam stadion. Ini semua demi penyelenggaraan pertandingan yang lebih aman dan nyaman buat semua orang yang datang ke stadion,” pungkasnya.

Sumber: Detikjabar.id
Leave a Reply

Your email address will not be published.