PDIP Segera Carikan Cawapres Buat Ganjar

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pembicaraan terkait posisi koalisi dan cawapres segera dilakukan. Karena penetapan dilakukan berdekatan dengan momen Lebaran, pembicaraan mengenai hal itu tertunda dan baru dimulai hari ini, Senin (24/4).

”Senin (hari ini) kami akan sampaikan suatu pernyataan terkait dengan tahapan-tahapan lebih lanjut setelah capres diumumkan,” ujarnya.

Hasto menyebut akan disampaikan juga partai-partai mana yang coba dijalin komunikasi.

Meski demikian, dia menyatakan, secara internal pembicaraan soal posisi cawapres sudah dilakukan. Termasuk antara Megawati dan Jokowi.

Soal komunikasi Jokowi dengan Prabowo, Hasto menilai itu biasa. Terlebih, Prabowo merupakan salah satu pembantu presiden. Dia menyebutkan, komunikasi itu juga sudah dilaporkan kepada ketua umum.

”Jadi, itu semua dikomunikasikan ketika Ibu Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Bapak Presiden Jokowi,” tuturnya.

Sementara itu, pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati mengatakan, pencapresan Ganjar membawa sejumlah implikasi. Yang paling utama adalah perubahan peta koalisi. Saat ini sudah ada tiga koalisi parpol. Yakni, Koalisi Perubahan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Dari tiga koalisi itu, semuanya masih punya peluang bergeser.

Namun, jika melihat dinamika saat ini, KKIR yang paling mungkin berubah. Sebab, KKIR hanya terdiri atas dua partai, yakni PKB dan Gerindra. Komposisi itu dinilai tidak cukup kuat untuk melaju dan memenangi pilpres. Karena itu, PKB ataupun Gerindra punya peluang merapat ke PDIP.

Meski begitu, Gerindra lebih punya beban jika memutuskan bergabung dengan PDIP. Sebab, cukup sulit bagi Gerindra menempatkan Prabowo sebagai wakil Ganjar. ”Nah, ini yang masih abu-abu,” imbuhnya. KIB juga punya peluang mengalami pergeseran. Apalagi, PAN dan PPP juga sempat mewacanakan untuk mendukung Ganjar.

Selain peta koalisi, lanjut dia, konsekuensi lain yang bisa terjadi adalah pergeseran nama capres menjadi cawapres.

Sebelumnya, ada empat nama yang dideklarasikan sebagai capres. Yakni, Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan, Airlangga Hartarto diusung Golkar, Prabowo Subianto ditetapkan Gerindra, hingga Muhaimin Iskandar oleh PKB.

Dengan keberadaan Ganjar, beberapa nama yang semula dimunculkan sebagai capres akan turun menjadi cawapres. Sebab, tidak mungkin semua nama menduduki posisi capres. ”Beberapa nama yang sebelumnya dicapreskan bisa digeser dicawapreskan,” tuturnya. Karena itu, pembahasan cawapres Ganjar akan menguat.

Dari Solo, Presiden Joko Widodo membeberkan sejumlah nama yang dinilai cocok mendampingi Ganjar di Pilpres 2024. Setidaknya, ada tujuh nama yang disebut. ”Yang cocok banyak. Ada Pak Erick (Erick Thohir), Pak Sandiaga Uno, ada Pak Mahfud (Mahfud MD), ada Pak Ridwan Kamil. Banyak,” katanya.

Jokowi juga menyebut nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Prabowo.

Menurutnya, setelah penetapan Ganjar sebagai capres PDIP, peta capres semakin jelas. Dia menyatakan, diskusi ke depan tinggal menentukan sosok cawapres. ”Ditunggu. Sabar,” katanya. Jokowi memilih mengelak ketika awak media terus mendesaknya. ”Kok tanya saya,” jawab Jokowi.

Sebagaimana diketahui, Megawati mengumumkan keputusannya memilih Ganjar di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4).

Sumber: Radarbandung.id

Leave a Reply

Your email address will not be published.