JK: Pengusaha Indonesia Tidak Perlu Takut dalam Menghadapi Ancaman Resesi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla mengatakan bahwa para pengusaha tidak perlu merasa khawatir menghadapi ancaman resesi tahun 2023 yang disebabkan perang Rusia dan Ukraina.

Hal ini diungkapkan Jusuf Kalla kepada para pengusaha yang tergabung dalam Komunitas Tangan Di Atas (TDA) pada acara Pesta Wirausaha Nasional 2023 “Recover and Grow Together”, di Youth Centre Sport Arcamanik Bandung, Sabtu (21/1/2023).

Hal ini karena sebelumnya banyak kalangan yang memperkirakan perlambatan ekonomi global akan terjadi pada 2023.

Presiden Joko Widodo hingga Menteri Keuangan RI Sri Mulyani juga mengingatkan kepada semua pihak agar bersiap menghadapi resesi yang akan berdampak kepada banyak sektor usaha.

Bahkan Dana Moneter Dunia (IMF) menyebut sepertiga ekonomi dunia atau kurang lebih 70 negara diprediksi mengalami resesi. Sedangkan negara lainnya juga akan merasakan guncangan ekonomi yang serupa.

JK menambahkan, bahwa pengusaha Indonesia tidak perlu takut dan meminta agar mereka tetap semangat disertai sikap optimisme dalam menghadapi ancaman resesi.

“Kita harus tetap optimistis. Saya selalu mengingatkan agar jangan terlalu banyak khawatir nanti malah membuat yang lain takut dan tidak punya spirit untuk maju,” ujar JK.

JK mengapresiasi kegiatan komunitas TDA yang menggelar seminar serta diskusi yang disertai pameran sebagai upaya membangun sinergi dan kolaborasi demi melahirkan kreativitas-kreativitas baru sehingga bisa tetap semangat dalam berbisnis.

JK juga menilai pengusaha muda saat ini punya kelebihan pada pendidikan yang lebih tinggi, penguasaan teknologi canggih, serta pengetahuan yang lebih luas dibandingkan para pengusaha senior.

“Pengusaha sekarang khususnya generasi muda punya modal pengetahuan, banyak yang lulusan perguruan tinggi. Hanya perlu melakukan nilai tambah dari sebuah inovasi dan pengetahuan dengan semangat untuk maju,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyebut iklim investasi Jabar yang kondusif bisa dimanfaatkan penuh oleh para pengusaha dalam membangun serta meningkatkan bisnis.

Emil menambahkan, Jabar memiliki infrastruktur paling mumpuni secara nasional berkat kehadiran jalan tol, pelabuhan, kereta cepat, hingga bandara.

“Ekonomi Jabar sedang keren, inflasinya juga terjaga dengan baik. Jabar menerapkan rumus ekonomi Pancasila, orang kaya semakin banyak tapi kaum dhuafa (masyarakat miskin, Red) juga bisa dibawa,” kata Emil.

Di tempat yang sama, Presiden TDA 7.0 Ibrahim M Bafagih mengatakan saat ini ada 31 ribu anggota TDA dari usaha mikro, kecil, menengah dan besar dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 0,25 persen atau Rp 42 triliun dan berhasil menyerap sekitar 200 ribu pekerja.

“TDA adalah rumah untuk pengusaha agar bisa tumbuh melalui kegiatan edukasi bisnis, sosial, serta kolaborasi dan berjejaring. Pesta Wirausaha Nasional tahun ini sangat spesial karena baru pertama kali digelar di luar Jabodetabek,” ujar Ibrahim. (*)

Sumber: Tribun Jabar

Leave a Reply

Your email address will not be published.