RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kabupaten Pangandaran memiliki daya tarik wisata baru. Selain kawasan pantai, kini hadir Aquarium Indonesia Pangandaran yang di dalamnya mengoleksi beragam jenis biota laut.
Masyarakat dapat melihat berbagai jenis ikan di dalam akuarium raksasa. Bahkan ada satu area khusus dimana pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan hewan laut seperti bintang laut, penyu dan ikan pari.
“Di sini tempatnya terbesar di Indonesia, sangat indah,” kata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau operasional Aquarium Indonesia Pangandaran, Senin 30 Januari 2023.
Aquarium Indonesia Pangandaran berdiri di atas lahan seluas 10 hektare. Kegiatan soft launching sudah dilakukan pada Desember 2022 lalu, dan sejak saat itu Aquarium Indonesia Pangandaran beroperasi setiap hari mulai pukul 09.00 – 16.00 WIB (weekday) serta pukul 08.30 – 16.30 WIB (weekend dan tanggal merah).
Harga tiket Aquarium Indonesia pada hari kerja yaitu Rp 40.000, sedangkan Rp 50.000 khusus harga tiket untuk akhir pekan dan libur nasional.
Salah satu yang menjadi keunggulan destinasi wisata ini adalah akuarium raksasa sepanjang 33 meter. Di akuarium itu, hidup berbagai biota laut berukuran besar seperti ikan hiu, ikan pari, penyu, dan berbagai ikan lainnya.
Dengan potensi yang tersedia, pemerintah provinsi akan mendukung segala upaya untuk memajukan pariwisata di Jawa Barat. Khusus Pangandaran, Wagub berharap skalanya bisa naik dari wisata nasional menjadi internasional.
“Pemerintah provinsi ingin agar wisata di Jawa Barat yang berawal dari skala tingkat desa naik ke kabupaten. Lalu dari tingkat kabupaten naik ke level provinsi, dan yang sudah di tingkat provinsi naik menjadi nasional. Setelah itu naik lagi menuju internasional,” ucap Wagub yang dalam kunjungan kerjanya didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Benny Bachtiar.
“Khusus Pangandaran, ini sudah bertaraf nasional. Namun kami ingin ditingkatkan berstatus wisata internasional. Maka dari itu, pemerintah provinsi memberikan dukungan dan bantuan yang sangat luar biasa pada Pangandaran,” pungkasnya. (*)
Sumber: Radar Bandung
