Menikmati Air Curug di Akhir Pekan, Kaki Gunung Burangrang

Menikmati Air Curug di Akhir Pekan, Kaki Gunung Burangrang

PIKIRAN RAKYAT- Sudah tak asing lagi mendengar Gunung Burangrang yang terkenal dengan keindahannya di daerah Bandung Jawa Barat.

Gunung yang memiliki ketinggian 2.050 mdpl banyak didatangi oleh para pendaki khususnya masyarakat Jawa Barat.

Namun dibalik kaki Gunung api mati ini terdapat curug yang tak kalah indahnya dengan puncak Burangrang. Masyarakat sering menyebutnya dengan syurga yang tersembunyi.

Curug yang kerap disebut syurga tersembunyi itu adalah Curug Cipalasari yang merupakan destinasi wisata anti mainstream sehingga dapat diakses dengan mudah oleh pendaki.

Curug Cipalasari memiliki ketinggian sekitar 80 meter. Suasana di curug masih terbilang sepi karena memang belum begitu populer di kalangan masyarakat.

Namun bagi para pendaki yang hendak menaiki puncak Burangrang, Curug Cipalasari menjadi tempat singgah yang nyaman.

Memiliki air yang jernih dan suara air yang indah seolah memang syurga tersembunyi di kaki Gunung Burangrang.

Curug yang memiliki aliran air tidak terlalu deras, sehingga sangat cocok untuk para pengunjung yang ingin menikmati kesegaran airnya.

Curug yang berlokasi di wilayah legok haji kampung Nyalindung, Cisarua Bandung ini berada di jalur pendakian menuju Burangrang.

Namun untuk sampai ke curug Cipalasari pendaki harus melewati rute yang berbeda dengan rute ke puncak.

Dalam perjalanan menuju curug Cipalasari pendaki akan disuguhkan dengan pepohonan pinus yang menyejukan di sepanjang perjalanan.

Masyarakat setempat sudah membuat beberapa fasilitas untuk menunjang para pengunjung yang ingin mendatangi Curug Cipalasari.

Diantaranya ada warung, mushola, hingga MCK. Sehingga para pengunjung tak perlu khawatir berada di Curug Burangrang.

Sebenarnya jalur menuju curug Cipalasari ini dibuat sekitar beberapa tahun kebelakang dan merupakan inisiatif masyarakat setempat sebagai petunjuk arah bagi para pendaki.

Kala itu, pendaki belum memiliki petunjuk arah atau rute yang belum jelas untuk berkunjung ke curug ini. Seperti masih banyak pepohonan dan rerumputan yang menghalangi jalur.

Walaupun rute itu terbentuk karena merupakan jalan bagi masyarakat setempat untuk mencari kayu bakar. Oleh karenanya jalur menuju curug pun terbentuk.***

Sumber : Pikiran Rakyat

Leave a Reply

Your email address will not be published.