Asisten Perhutani (Asper) KPH Bandung Utara, Susanto mengatakan konsep Safari Hutan berbeda dengan aktivitas offroad maupun trail motor yang selama ini dilakukan di kawasan hutan Bandung Utara.
Selama ini aktivitas trail motor serta offroad mobil di kawasan hutan Lembang memang menjadi magnet tersendiri. Khusus untuk trail maupun motocross Perhutani bekerjasama dengan komunitas Wangsa dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
“Selama ini yang banyak dilakukan itu kan offroad dan trail (motor), dengan jalur ada yang baru. Nah kalau Safari Hutan ini sudah disiapkan jalurnya,” ujar Susanto saat dihubungi, Senin (29/5/2023).
Susanto mengatakan Safari Hutan mengutamakan kelestarian ekosistem hutan dengan cakupan jelajah maupun jalur yang sudah disediakan serta ditentukan pengelola hutan dan pengelola.
“Kalau melanggar jalur yang sudah disediakan, tentunya kita akan tutup total baik untuk aktivitas Safari Hutan, offroad, maupun trail motor,” tutur Susanto.
Sebagai tahap persiapan dan ujicoba, pihaknya menggandeng 157 orang dari KPH Bandung Utara serta LMDH sebagai pelaksananya. Setelah itu akan diarahkan untuk mendirikan Koperasi Safari Hutan.
“Sebagai persiapan, kita ikut sertakan 157 orang dari KPH dan LMDH juga. Jadi kita nanti bentuk pengurus khusus untuk Koperasi Safari Hutan. Untuk yang diluar koperasi tidak boleh masuk wilayah kita,” ucap Susanto.
Susanto mengatakan pihaknya juga menggandeng pihak lain untuk melakukan pembinaan safety riding hingga manajemen kegiatan agar pelaksanaannya sesuai dengan konsep Sustainable Forest Management (SFM) atau pengelolaan hutan secara lestari.
“Jadi Safari Hutan ini juga harus bisa mengutamakan etika berkendara di hutan. Uji coba ini kita lakukan satu bulan, kalau masih ada yang membandel, kita tutup total karena kawasan hutan tetap kawasan hutan, tidak boleh sembarang main,” kata Susanto
