Wakil Ketua MUI Anwar Abbas: Mending Tutup Kebocoran APBN Ketimbang Menaikan Harga BBM

Jakarta, CNN Indonesia — Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengusulkan agar pemerintah Joko Widodo menutup berbagai kebocoran anggaran negara ketimbang mencabut subsidi sehingga menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Saya rasa masih ada cara dan sisi lain yang bisa dilakukan oleh pemerintah tanpa mencabut atau mengurangi subsidi, yaitu dengan menutup kebocoran anggaran yang ada,” kata Anwar dalam keterangannya, Senin (29/8).

Anwar mempertanyakan pemerintah saat ini lebih sibuk mengurusi masalah mencabut atau mengurangi subsidi BBM agar APBN tidak jebol. Baginya, mencabut subsidi BBM akan memicu terjadinya inflasi dan akan mengurangi tingkat kesejahteraan masyarakat.

Ia lantas mengutip pendapat bengawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo yang sempat pernah mengutarakan tingkat kebocoran anggaran negara mencapai sekitar 30 persen. Sementara anaknya, Prabowo Subianto mensinyalir sekitar 25 persen anggaran bocor.

“Jadi jika kebocorannya bisa kita hilangkan tidak usah 30 persen atau 25 persen, tapi 20 persen saja maka pemerintah akan punya dana yang bisa dikelola yaitu sebesar Rp621,2 triliun,” kata dia.

“Angka ini jelas jauh lebih besar dari jumlah subsidi yang ada yaitu Rp502,4 triliun,” tambahnya.

Melihat itu, Anwar berpandangan pemerintah tidak perlu pusing dengan masalah subsidi BBM yang menggerus APBN bila bisa menutup kebocoran anggaran ini. Karena hal itu sudah bisa ditutup dari dana APBN yang bisa terselamatkan.

“Kalau kebocoran APBN ini bisa ditutup maka kita juga akan bisa membuat ruas jalan tol yang lebih panjang dan membuat rumah sakit serta sekolah dasar yang jauh lebih banyak dengan dana yang didapat bukan dari pemotongan atau pengurangan subsidi, tapi dari usaha keras pemerintah karena berhasil menutup kebocoran APBN dari tindak tidak terpuji yang dilakukan oleh para koruptor,” ucapnya.

Sebagai informasi, pemerintah menyatakan tidak akan mencabut anggaran subsidi dan kompensasi BBM. Namun akan melakukan penyesuaian harga jual sebagai konsekuensinya.

Kebijakan itu diambil lantaran harga jual BBM subsidi dan non subsidi saat ini sudah jauh dari harga keekonomian.

Sumber : CNN Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published.