PIKIRAN RAKYAT – Indonesia terbebas dari bayang-bayang sanksi berat FIFA setelah hanya mendapatkan sanksi adminstrasi setelah gagal menyelenggarakan Piala Dunia U20. PSSI hanya dilarang FIFA untuk menggunakan dana bantuan dari FIFA untuk sementara waktu.

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, meminta PSSI tidak terlena dengan sanksi ringan itu. Dia menilai, sanksi ringan itu ringan itu sebaiknya dibaca sebagai kesempatan yang diberikan FIFA bagi PSSI untuk berbenah diri.

“Jangan merasa ringan. Sanksi ya sanksi. Artinya sekarang waktunya kita berbenah, sekarang waktunya kita introspeksi,” ujar Raja Sapta Oktohari pada Minggu, 9 April 2023, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

“Kalau kita tidak hati-hati ini akan terus berjalan,” ujarnya menambahkan.

Terlepas dari itu, Okto mengapresiasi Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang mampu melobi Presiden FIFA Gianni Infantino agar tak memberikan sanksi berat pada Indonesia.

“Saya memberikan apresiasi kepada kakak saya, Ketua PSSI Erick Thohir, yang kemampuannya dalam berdiplomasi itu bisa membawa Indonesia ke posisi hari ini,” ujarnya

“Kita harus bersyukur diplomasinya itu mendapatkan sanksi ringan,” ujarnya lagi.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengabarkan bahwa Indonesia hanya diberikan sanksi administrasi oleh FIFA pada 6 April 2023.

“Saya hanya bisa berucap alhamdulillah, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepak bola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah,” ujar Erick Thohir.

“FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia,” ujarnya.***

“Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepak bola bersama FIFA,” ujarnya lagi.***

Sumber: Pikiranrakyat.com