Persib Bakal Tampil Pede Lawan Persija

Bandung – Persib Bandung bakal melawan Persija Jakarta dalam laga tunda di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jumat (31/3/2023). Legenda Persib Sutiono Lamso pun mengenang kala Persija kesulitan mengalahkan Persib saat dirinya masih menjadi pemain.

Legenda Persib yang berjaya pada era 1990-an itu menceritakan tentang pengalamannya melawan Persija. Di mata Sutiono, Persija tak lebih hebat dari Persib. Sebab, Sutiono menyaksikan langsung Persija berjibaku untuk bisa bermain stabil saat perserikatan mulai diganti menjadi sistem liga.

“Waktu saya main itu, Persija kondisinya lagi di bawah. Jadi, kita waktu itu banyak menangnya lawan Persija,” kata Sutiono, Jumat (31/3/2023).

Menurut arsip Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation (RSSF), pada awal Liga Indonesia digulirkan setelah Galatama dan perserikatan digabung yakni tahun 1994, istem liga menggunakan zona barat dan timur. Persib dan Persija di musim pertama liga profesional itu masuk zona barat. Pada Liga Indonesia edisi perdana itu Persib juara.

Pada edisi kedua Liga Indonesia 1995/1996, Persija tak begitu apik mengarungi liga. Levelnya jauh dengan Persib. Pada edisi kedua, Persib menduduki peringkat tiga klasemen akhir zona barat, meraih 50 poin dari 28 laga. Sedangkan, Persija duduk di dasar klasemen zona barat, yakni posisi 14 dari 15 tim yang berkompetisi. Persija meraih 23 poin dari 28 laga.

Edisi berikutnya sistem berubah, menggunakan tiga zona. Persib dan Persija tak dalam satu zona. Persib zona tengah, Persija zona barat. Maung Bandung menjadi pemuncak klasemen di zona tengah, Persib mengemas 34 poin dari 20 laga. Persib lolos ke babak berikutnya. Empat teratas di masing-masing wilayah dinyatakan lanjut ke babak selanjutnya.

Sedangkan Persija, berada di posisi 10 di wilayah barat. Persija gagal lolos ke babak selanjutnya. Macan Kemayoran hanya mengemas 12 poin dari 20 laga.

“Jadi, dulu itu bebuyutannya Persib adalah PSMS Medan. Main keras. Ya, jadi dulu zaman saya Persija itu bukan lawan yang berat,” ucap pria yang akrab disapa Suti.

Suti juga menceritakan memori manis saat melawan Persija. Memori yang tak pernah lupa saat melakoni laga perserikatan terakhir, yakni musim 1993/994. Persib kala itu keluar sebagai jawara kompetisi perserikatan.

Persib dan Persija bertemu di semifinal yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada 15 April 1994. Hingga babak kedua berakhir, skor 1-1. Pertandingan dilanjutkan hingga adu penalti. Persib berhasil menang 5-4 dalam laga adu penalti melawan Persija.

“Itu perserikatan terakhir. Adu penalti di Jakarta, kita berhasil menang di senayan. Saya ingat memori itu,” ucap Sutiono.

Pada babak final perserikatan edisi terakhir itu, Maun Bandung bertemu PSM. Maung Bandung berhasil menjadi jawara berkat dua gol yang dicetak Yudi Guntara pada menit 26, dan Sutiono Lamso menit 71. PSM kalah 0-2 dari Persib di Stadion GBK pada 17 April 1994.

Sumber: Detikjabar.id
Leave a Reply

Your email address will not be published.