Persentase Penduduk Miskin di Bandung Meningkat

PIKIRAN RAKYAT – Penduduk miskin di Kota Bandung berjumlah 112.500 orang pada 2021, bertambah sekitar 12.000 dari tahun 2020.

Berdasarkan persentase, penduduk miskin di Kota Bandung 2021 yang 4,37 persen, paling tinggi semenjak 2016.

Hal itu berdasarkan data BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret dalam dokumen Kota Bandung Dalam Angka 2022 Badan Pusat Statistik.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku terus mengakselerasi pengentasan kemiskinan, terutama yang ekstrem.

Pihaknya berkomitmen mengentaskan kemiskinan ekstrem sampai nol persen.

Inovasi berikut pengoptimalan kerja Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Bandung menjadi beberapa bentuk upaya Pemkot Bandung dalam mengentaskan kemiskinan.

“Kami terus berinovasi mengentaskan kemiskinan. Pandemi Covid-19 menyebabkan angka kemiskinan meningkat, gini rasio membesar,” ucap Yana saat menutup rapat koordinasi TKPK Kota Bandung di Hotel Grandia, Senin 22 Agustus 2022 seperti dilaporkan kontributor Pikiran Rakyat.

Merujuk data BPS, persentase kemiskinan di Kota Bandung 4,32 persen pada 2016. Semenjak itu, persentase kemiskinan di Kota Bandung sempat membaik sampai 2020, secara berturut-turut, yakni 4,17% (2017), 3,57% (2018), 3,38% (2019), 3,38% (2020).

Persentase kemiskinan menjadi 4,37% pada 2021 dengan angka kemiskinan ekstrem sebanyak 1.920 jiwa.

Sebaran angka kemiskinan terbanyak berdasarkan kecamatan, yakni Babakan Ciparay, Bandung Kulon, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Batununggal. Upaya pengentasan kemiskinan, ucap Yana, mesti terkoordinasi, terintegrasi, dan tepat sasaran.

“Pengentasan kemiskinan bisa tercapai dengan kolaborasi intervensi. Upaya itu juga bisa menekan angka kemiskinan ekstrem,” kata dia.

Lantaran demikian, Yana mengamatkan para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) beserta para camat untuk melakukan berbagai inovasi dan digitalisasi demi mempercepat pemulihan eko nomi.

Menurut dia, hal itu berdampak positif pada kehidupan ekonomi masyarakat.

“Ikhtiar bersama mengentaskan kemiskinan. Itu menjadi pekerjaan bersama. Melalui rakor, mari mengurangi kemiskinan di Kota Bandung, di antaranya de ngan digitalisasi,” ujar dia.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung Anton Sunarwibowo mengatakan, pihaknya melakukan berbagai strategi guna mencapai target penurunan angka ke miskinan di Kota Bandung. Setidaknya, terdapat tiga strategi.

Pihaknya menyalurkan bantuan sosial beserta subsidi dalam rangka mengurangi beban pengeluaran kelompok masyarakat miskin ekstrem.

Selain itu, terdapat pemberdayaan guna meningkatkan pendapatan masyarakat miskin ekstrem.

“Kami juga membangun infrastruktur pelayanan dasar dalam rangka penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan,” tutur Anton.

Bersamaan dengan upaya-upaya itu, berlaku perbaikan data kemiskinan ekstrem. Tujuannya, program bisa makin efektif, efisien, dan tepat sasaran.

“Alhasil, dalam mengambil langkah-langkah tersebut, sasarannya tepat. Itu (perbaikan data) pun perlu guna menunjang ketepatan sasaran atas integrasi program antarlembaga atau antarkementerian dengan melibatkan peran masyarakat yang fokus pada penghapusan kemiskinan ekstrem,” ucap Anton.***

Sumber : Pikiran Rakyat

Leave a Reply

Your email address will not be published.