Setiap tahun, agenda peringatan tanggal 24 Maret mengajak masyarakat Kota Bandung meneladani semangat para pejuang di peristiwa BLA pada tahun 1946.
Walikota Bandung Yana Mulyana dalam sambutannya menyampaikan, Bandung Lautan Api merupakan peristiwa bersejarah dan tanda semangat para pendahulu yang rela membumihanguskan kotanya daripada dijajah kembali oleh musuh.
Menurutnya, kini yang dibutuhkan adalah semangat untuk pulih seutuhnya dari terpuruknya ekonomi kala pandemi.
“Dulu saja pendahulu kita siap berkorban untuk mempertahankan kotanya. Sekarang tugas kita untuk membangun kota. Kemarin kan kita melalui proses dari pandemi, mudah-mudahan kita bisa menekan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Yana pada awak media, usai upacara.
Sementara turut hadir Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandung Edwin Khadafi, berpendapat bahwa yang melalui peristiwa BLA, para pemuda harus bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan di Kota Bandung.
“Harapannya acara ini bukan hanya seremonial, tapi menghadirkan semangat tersebut. Anak muda harus lebih peka terhadap permasalahan sosial yang ada. Apa sih yang jadi masalah warga kota dan problem solver-nya, salah satu isu yang jadi fokus kami memang agar ekonomi bisa lebih dioptimalkan,” ujar Edwin.
Dalam upacara, Pemerintah Kota Bandung bersama Masyarakat Tionghoa Peduli memberikan apresiasi dan bantuan sembako kepada sejumlah pahlawan veteran di Kota Bandung.
Rangkaian acara peringatan Bandung Lautan Api dilanjut dengan Ziarah ke Taman Makan Palawan di Jalan Cikutra, Sukaluyu, Bandung. Seluruh rombongan yakni Walikota, Sekda, dan para jajarannya mengendarai bus Bandros menuju ke lokasi.
Sebagai peringatan Bandung Lautan Api ke-77, Dinas Komunikasi dan Informatika merilis logo. Makna dalam logo baru ini ialah harapan adanya inspirasi dan kreativitas para pemuda Bandung untuk menjawab tantangan zaman di era globalisasi dengan menyalurkan karya-karyanya.
Sumber: Detik.com
