Penandatangan ini akan membuat Kabupaten Garut menjadi salah satu daerah yang mendapatkan pendampingan penyusunan masterplan smart city. Diketahui, daerah yang terpilih dalam implementasi smart city ini dipilih melalui proses penilaian (assessment) yang telah dilakukan Kemenkominfo di tahun 2022.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut, Muksin mengatakan dalam gerakan menuju smart city ini ada hak dan kewajiban baik dari pihak Kemenkominfo maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. Salah satunya adalah Pemkab Garut harus membentuk dewan smart city.
“Di antaranya adalah kewajiban bagaimana Pemerintah Kabupaten Garut harus membentuk dewan smart city, yang terdiri dari para OPD (Organisasi Perangkat Daerah), kemudian juga dari akademisi, dan masyarakat nanti yang turut di dalam bagaimana Kabupaten Garut ini menuju kabupaten (atau) kota cerdas,” ujar Muksin dalam keterangan tertulis, Kamis (2/3/2023).
Lebih lanjut, ia mengatakan Rudy menyambut baik dan sangat antusias terkait smart city ini. Bahkan, Rudy mempertanyakan kenapa hal ini tidak dilakukan sejak dulu.
“Karena kebetulan Kabupaten Garut ini baru mendapat giliran pendampingan smart city di tahun 2023 ini, karena untuk tahun yang lalu itu diarahkan untuk seratus kota/kabupaten di Indonesia. Kemudian, kita Alhamdulillah sekarang kita masuk ke tahap kedua, 50 kabupaten yang masuk ke dalam bimbingan menuju kota cerdas,” terangnya.
Muksin menjelaskan dalam smart city ini ada beberapa elemen pendukung, yaitu smart living, smart economy, smart government, smart live, smart people, smart environment. Oleh karena itu, ia menilai smart city ini bukan hanya tugas Diskominfo saja, melainkan tugas lintas sektoral.
“Karena di dalamnya bagaimana agar Kabupaten Garut ini sebagai kota cerdas yang bisa memanfaatkan teknologi di dalam mengelola efektivitas dan efisiensi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” paparnya.
Muksin berharap ke depannya berbagai pihak bisa bersama-sama membangun smart city agar Kabupaten Garut menjadi kabupaten yang memiliki keunggulan atau kompetitif sebagai kota cerdas.
“Jadi semua bidang istilahnya sudah bisa menerapkan teknologi di dalam melakukan aktivitasnya, misalnya dari smart living-nya bagaimana penataan perumahan permukiman itu dikelola dengan pendekatan teknologi, kemudian bagaimana mengelola lingkungannya, kemudian bagaimana meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat melalui pendekatan teknologi ini. Sehingga ini bisa berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat, yang pada akhirnya ini mudah-mudahan bisa mengangkat Kabupaten Garut keluar dari yang sekarang kita sedang (diterpa) sebagai salah satu kabupaten dengan kemiskinan ekstrem,” pungkasnya.