Mayoritas Klub untuk Melanjutkan Kompetisi Diputuskan pada KLB PSSI

PIKIRAN RAKYAT – Sungguh tragis nasib yang dialami klub peserta Liga 2 Indonesia. PSSI memutuskan tak melanjutkan sisa kompetisi dengan dalih mayoritas peserta ingin kompetisi tak berlanjut. Namun ternyata belakangan ini sejumlah klub Liga 2 bersuara bahwa penghentian kompetisi dinilai diputuskan secara sepihak oleh PSSI.

Penghentian Liga 2 lantas menimbulkan polemik karena berpengaruh terhadap jalannya kompetisi lain. Seperti tidak adanya degradasi bagi klub Liga 1 karena Liga 2 yang berhenti otomatis tidak akan ada tim yang promosi.

Upaya untuk menyelesaikan masalah ini, peserta klub Liga 2, PSSI, dan operator kompetisi PT LIB menggelar rapat pemilik (owner’s meeting) di Jakarta, Selasa, 24 Januari 2022.

Akan tetapi, hasil rapat yang digelar sekitar enam jam itu berakhir antiklimaks. Hasil keputusan mayoritas klub Liga 2 ingin kompetisi tetap berlanjut, tetapi PSSI dan PT LIB tidak bisa mewujudkan hal tersebut dan menyerahkan nasib kompetisi ke pengurus baru PSSI yang akan dipilih melalui KLB pada 16 Februari mendatang.

Manajer Persipura Yan Mandenas mengatakan, ada 15 klub yang setuju untuk melanjutkan Liga 2 Indonesia 2022-2023, sehingga hasil itu mengugurkan putusan PSSI pada 12 Januari 2023 yang menyatakan kompetisi dihentikan karena salah satu alasannya ialah permintaan klub.

Yan mengatakan keputusan PSSI tersebut tidak bisa dijadikan acuan lagi karena dasar keputusan penghentian kompetisi dengan tanda tangan 20 klub yang disebut-sebut menyetujui Liga 2 dihentikan adalah tanda tangan yang dipalsukan. Ia melanjutkan, sebanyak 15 klub menggelorakan penolakan penghentian Liga 2. Jumlah itu lebih dari 50 persen dari total klub peserta yakni 28 tim.

Yan membeberkan tim-tim yang sepakat Liga 2 dilanjutkan antara lain Bekasi FC, Gresik United, Persela, Persiba, Persijap, Persipal Palu, Persipura, Sulut United, Semen Padang, PSIM, PSMS, PSCS, Karo United, Persewar dan satu tim yang meminta lanjut dengan catatan Nusantara United.

Selain yang setuju, ada pula 9 klub yang menginginkan Liga 2 disetop di antaranya Kalteng Putra, Persekat Tegal, Persikab Bandung, Persipa Pati, PSKC Cimahi, PSDS, Pultra Delta, PSPS Riau dan Deltras Sidoarjo. Sementara dua klub lainnya, yakni Sriwijaya FC dan Persiraja dinyatakan absen karena pemiliknya tidak hadir dalam pertemuan. Dan satu klub terakhir, Perserang, tidak disebutkan oleh Yan.

Kendati begitu, keinginan Liga 2 berlanjut masih kesepakatan sepihak dari peserta Liga 2, sedangkan PSSI dan PT LIB, menurut Yan tidak mampu melanjtukan sisa musim liga sehingga harus menyerahkan nasib kompetisi kepada pengurus baru PSSI periode 2023-2027.

PSSI tidak bisa menjamin berjalannya kompetisi karena mereka dalam masa transisi menjelang Kongres Luar Biasa (KLB). Sementara LIB menyerahkan lanjutan Liga 2 kepada PSSI. Jadi mereka tidak bisa memberikan solusi lagi,” ujar Yan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Sikap LIB dan PSSI itu membuat Yan dan beberapa klub Liga 2 merasa seperti “dipingpong”. Sehingga, Persipura dan klub yang sepakat Liga 2 dilanjutkan memberi solusi agar PSSI membawa nasib Liga 2 musim ini ke KLB PSSI. Di sana, pengurus yang baru terpilih akan membahas dan memutuskan nasib Liga 2.

“Kami mendorong PSSI untuk membawa ini ke kongres supaya pengurus baru dapat melanjutkan liga,” ucap Yan.***

Sumber: Pikiran Rakyat

Leave a Reply

Your email address will not be published.