Kemdikbud Mantap Hapus Tes Calistung Masuk SD

PIKIRAN RAKYAT – Direktur Sekolah Dasar (SD) Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi mengatakan mantap menghapus tes baca, tulis, hitung (calistung) untuk masuk SD. Muhammad Hasbi lantas berharap satuan PAUD dan SD dapat menerapkan sistem yang menyenangkan untuk mengembangkan kemampuan anak-anak.

“Guru diharapkan dapat melakukan strategi pembelajaran yang aktif, eksploratif, interaksi positif, dan menyenangkan. Selain itu juga tidak menerapkan asesmen baik itu lisan atau tertulis untuk menghindari stress yang berlebihan pada anak, dan melaporkan perkembangan anak kepada orang tua atau wali sehingga tercipta komunikasi antara sekolah dengan keluarga,” ujar Muhammad Hasbi dalam keterangan resminya, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Senin 10 April 2023.

Muhammad Hasbi juga berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan terkait Merdeka Belajar Episode ke-24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, bahwa kemampuan fondasi adalah seperangkat kemampuan yang dibutuhkan anak-anak untuk menghadapi dunia yang semakin destruktif saat ini.

“Mari dukung kebijakan ini, dan jangan merampas hak anak kita untuk memperoleh kemampuan fondasi mulai dari jenjang PAUD sampai SD kelas awal,” pesan Hasbi.

Mendikbud: Hapus Konsep Tes Calistung

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim kesal dengan tes baca, tulis, dan hitung (calistung) jadi kriteria seorang anak masuk ke jenjang Sekolah Dasar (SD).

Nadiem Makarim berpendapat bahwa tes calistung untuk masuk SD merupakan miskonsepsi. Meski begitu, Nadiem mengatakan bukan hal salah mengajarkan anak calistung di PAUD.

“Bukan berarti calistung itu bukan topik yang penting untuk diajarkan di PAUD. Saya tidak mau ada salah pengertian di sini,” kata Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, Selasa 28 Maret 2023.

Hanya saja, lanjutnya, pendidikan anak PAUD bukan hanya mengedepankan kemampuan calistung, melainkan kemampuan lain dari peserta didik. Seperti kematangan emosi, kemandirian, dan kemampuan berinteraksi.

“Dan ini membuat saya sangat kesal bahwa tes calistung dijadikan kriteria untuk anak masuk SD,” ucapnya.

Oleh karena itu, Nadiem Makarim berencana untuk menghapus metode ini dari tes masuk SD.

“Kami mohon bantuan semua bapak ibu di dalam ruangan ini dan yang menonton YouTube untuk segera menghilangkan error besar ini seolah-olah SD di Indonesia tidak punya tanggung jawab sama sekali sama calistung dan menjadi tanggung jawab PAUD, ini mau saya hilangkan miskonsepsi ini,” katanya.

“Dan satu hal yang paling menyedihkan adalah persepsi mengenai calistung adalah satu-satunya yang penting dalam pembelajaran,” katanya kembali sembari menegaskan.***

Sumber: Pikiranrakyat.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.