Jual Beli Kelinci Menjadi Peluang Bisnis yang Menggiurkan, Omzetnya Bisa Rp 50 Juta Sebulan

 

TRIBUNJABAR.ID – Simak peluang bisnis 2022, menjual kelinci yang omztenya bisa mencapai Rp 50 juta sebulannya.

Sejumlah kandang mini berisi kelinci berderet rapi di peternakan Arya Aditya Rabbitry, Jalan Baru Adjak, Desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Jenisnya beragam. Ada New Zealand White, Blue, dan New Zealand White Red. Ada juga Californian, Hyla, Hycole, American Rex, Nederland Dwarf, Holland lop, English Angora, Fuzzy Lop, bahkan German Giant yang besar banget, sebesar anak domba.

Karena ukurannya yang besar ini pula, kelinci German Giant menjadi kelinci yang paling menonjol di Arya Aditya Rabbitry.

Pemilik Peternakan Arya Aditya Rabbitry, Asep Yana (42), mengatakan, kelinci German Giant ini rata-rata baru berusia enam bulan, tetapi sudah memiliki bobot antara 8 sampai 9 kilogram. Bobotnya akan terus bertambah hingga usia dua tahun.

“Khusus kelinci German Giant didatangkan dari Eropa, jadi penampakannya gagah laki-laki banget dan besar, beda dengan jenis kelinci yang lain,” ujarnya saat ditemui di peternakannya, Selasa (22/8).

Selain berukuran jumbo, kelinci German Giant ini memiliki bulu yang lebat dan halus. Telinganya juga sangat panjang. Ini pula yang membuat German Giant sangat menggemaskan. Apalagi pergerakannya pun cukup lincah.

Bahkan, saking lincah dan besarnya kelinci jenis ini, sang empunya kerap terlihat kewalahan saat mengeluarkannya dari kandangnya.

“Tapi untuk perawatan kelinci German Giant ini cukup simpel dan tidak rumit. Perawatannya, sama seperti jenis kelinci lainnya, untuk biaya perawatan itu bisa habis Rp 15 juta per bulan termasuk bayar karyawan satu orang,” kata Asep.

Ia mengatakan, meski kelinci itu memiliki ukuran jumbo, tidak ada perawatan khusus untuk mereka.

Bahkan untuk makan pun cukup diberi pelet, rumput hay, buah-buahan, dan air minum yang cukup banyak. Hal yang membedakan perawatannya dengan kelinci jenis lain, kata Asep, hanya porsi makanannya yang lebih besar.

Kendati demikian, kelinci ini bisa menghasilkan uang yang menggiurkan.

“Untuk harga yang masih kecil kita jual mulai dari Rp 4 juta sampai Rp 5 juta. Harga itu untuk yang anakan dengan usia 3 bulan,” ucapnya.

Namun, untuk kelinci German Giant yang dewasa, kata Asep, harga jualnya bisa Rp 10 juta hingga Rp 20 juta per ekor.

Asep mengatakan, dalam sebulan dia bisa mendapatkan penghasilan rata-rata Rp 50 juta dari penjualan berbagai jenis kelinci tersebut.

“Jadi bisnis kelinci ini sangat menguntungkan. Alhamdulillah untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya juga hanya dari bisnis kelinci,” ucapnya.

Selama ini, kata Asep, berbagai macam jenis kelinci hasil ternaknya itu dijual ke negara-negara Eropa dan Asia. Untuk di luar negeri, kelinci ini dijadikan hewan pedaging maupun hewan peliharaan.
Di peternakannya kini terdapat sekitar 250 ekor kelinci.

“Maksimal yang keluar dari sini 200 ekor per bulannya. Pengirimannya kalau ke Asia ke Malaysia, Brunei, Thailand, Vietnam, Singapura, Filipina, Jepang, dan Arab Saudi. Kalau ke Eropanya ke Polandia, Prancis, Jerman sama Belgia,” ujar Asep.

Asep mengatakan, kelinci German Giant juga kerap “diburu”oleh artis ibukota seperti Raffi Ahmad, Prilly Latuconsina, Frislly Herlind, dan artis yang lainnya.

“Frislly, pemeran KKN Desa Penari, bahkan sudah menawar juga, tapi baru Rp 10 juta. Cuma belum dilepas, katanya nanti mau balik lagi. Kalau yang sudah beli di sini itu Prilly,” ujar Asep, yang selama ini merawat semua kelincinya bersama seorang rekannya, Yuda Permana (30), dibantu seorang karyawan.

Asep mengatakan, pada awalnya, kegiatan memeliharan kelinci hias ini hanyalah hobi yang ia tekuni di waktu senggang.

“Tapi pada tahun 2007, tepatnya pas anak saya, Arya Aditya, lahir saya mulai serius berbisnis kelinci,” ujarnya.

Saat itu, ujarnya, kebetulan permintaan kelinci ini sedang banyak, sehingga bisnisnya bisa terus berkembang, bahkan menembus pasar luar negeri karena penjualannya yang mereka lakukan secara online.

“Awalnya saya hanya ternak kelinci jenis hias, tapi ke sininya karena banyak yang hobi dengan jenis-jenis yang bagus, akhirnya saya mulai membeli dan ternak di sini,” kata Asep. (*)

Sumber : Tribun Jabar

Leave a Reply

Your email address will not be published.