Industri Kuliner jadi Penopang Pariwisata

BANDUNG- Kuliner merupakan salah satu penopang pariwisata dalam upaya pemerintah memulihkan ekonomi.

Hal tersebut disampaikan Anggota DPR RI fraksi PKS, Ledia Hanifa dalam acara Festival Kuliner bertajuk BisaFest di Pasar Modern Sinpasa Summarecon, Bandung, Sabtu (4/3).

Menurut dia, Kota Bandung merupakan daerah yang terkenal dengan makanan atau jajanan lezat. Tak heran, pelaku UMKM di sektor kuliner terus meningkat, terutama saat pandemi, dimana banyak pekerja terpaksa berhenti bekerja.

Ia sendiri terus melakukan koordinasi dengan kementerian terkait dan pemerintah dalam pendampingan agar para pelaku usaha bisa naik kelas, termasuk mewadahi dalam sebuah festival.

“Festival ini buah kerjasama antara DPR, Kemenparekraf dan dinas di Pemkot Bandung. Tujuannya scale up. Bandung itu terkenal dengan kulinernya. Kita harus menjngkatkan kualitas. Semua sisinya harus berkembang. Kemasan harus lebih baik, kualitasnya tetap terjaga. Pilar pariwisata itu salah satunya adalah kuliner,” kata Ledia.

Ia menyebut terus memantau pendpingan yang dilakukan pemerintah. Satu sisi lain yang harus dikebut adalah dorongan pemasaran dan pelatihan digital marketing.

“Dua tahun terakhir saat pandemi semua sektor dituntut bisa memanfaatkan dunia digital. Nah, sama juga sekarang untuk pelaku usaha agar bisa cakap dalam menjual produknya dengan baik secara online,” ucap Ledia.

“sekarang serba online. Pengurusan ijin usaha seperti halal, PIRT sudah bisa online juga dan dipermudah. Kita kan tahu, banyak yang kena PHK, kebanyakan dari mereka beralih untuk usaha kuliner,” ia melanjutkan.

I Komang Ayu Astiti, koordinator event nasional analis kebijakan madya dari Kemenparekraf mengatakan komitmen memulihkan dan menumbuhkan ekonomi tak hanya dari sektor kuliner.

“Komitmen kami tifak hanya kuliner. Ekosistemnya diharapkan bisa berkelanjutan. Tentu kami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu ada kolaborasi dari pemerintah daerah dan DPR RI,” ucap dia.

Industri Kuliner jadi Penopang Pariwisata

Membantu Perekonomian

Salah seorang peserta BisaFest, Silvia Maria Hetharia mengaku sudah menggeluti usaha di bidang kuliner sejak tahun 2013. Semuanya diawali dari ketidaksengajaan.

Saat itu, perempuan kelahiran Palembang itu fokus sebagai ibu rumah tangga. Hobinya memasak kerap disalurkan saat ada acara arisan atau kumpul keluarga. “Saya sebelumnya ibu rumah tangga. Hobi bikin masakan dan banyak teman yang pesan buat acara atau arisan. Lalu, anak saya mengusulkan jualan aja. Alhamdulillah smapai sekarang,” kata dia.

Ia memutuskan menjual pempek dan tekwan dengan merk Alingan. Gerainya terletak di Jalan AH Nasution nomor 104, Cipadung, Kota Bandung.

Sejak memulai usaha, ia kerap mengikuti pelatihan, bazaar hingga festival. Silvia pun tercatat sebagai pelaku usaha binaan pemerintah.

“Saya selalu menggunakan kualitas yang baik, itu prinsip saya. Kemudian jadi sering ikut pelatihan, dan saya jadi tau bagaimana mengemas produk agar menarik dan fungsional untuk dikirim ke luar,” ucap Silvia.

“Alhamdulillah produk saya sudah punya pasar di luar daerah, seperti Surabaya, Jakarta, Semarang sampai Sumatera,” kata dia.

Ia mengapresiasi kemudahan pengurusan izin usaha yang diberikan pemerintah. Hal tersebut diharapkan bisa menumbuhkan ibu rumah tangga lainnya yang ingin membantu perekonomian keluarga. “Urus izin sekarang gampang. Terus, Alhamdulillah sebelum Covid-19 bisa mempekerjakan empat pegawai. Sekarang saya gunakan juga online,” imbuh dia. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published.