Gelora Beri Pesan ke RK Jika Maju Lagi Pilgub Jabar

Bandung – Partai Gelora merespons sinyal Ridwan Kamil (RK) yang bakal maju kembali di Pilgub Jawa Barat 2024 untuk periode kedua. Gelora pun memberi pesan kepada RK jika berniat maju sebagai petahan di periode kedua.

Ketua DPW Partai Gelora Jawa Barat Haris Yuliana mengatakan, tidak dipungkiri, di era Ridwan Kamil, masyarakat Jabar disuguhi pembangunan yang bersifat monumental. Sehingga, banyak warga terkesima dengan pembangunan tersebut mulai dari taman dan mesjid yang dilakukan politisi Partai Golkar itu.

“Dan ini menjadi ciri khas Ridwan Kamil saat memimpin suatu daerah. Jadi membuat bangunan-bangunan yang dianggap bisa viral. Sehingga masyarakat menganggap hal tersebut adalah sebuah keberhasilan seorang pemimpin,” katanya, Jumat (17/3/2023).

Haris menjelaskan, jika memang Ridwan Kamil ingin menjadi Gubernur Jabar kembali di periode keduanya, maka keputusan tersebut adalah hak politik RK. Namun Haris mengingatkan, yang dibutuhkan masyarakat bukan hanya tentang pembangunan revitalisasi taman dan mesjid mewah.

“Tanpa mengurangi sisi positifnya, di Jabar banyak masalah yang terus bermunculan dan sampai saat ini banyak yang belum terselesaikan,” katanya.

Sebenarnya kata Haris, siapapun Gubernurnya, kalau hanya berorientasi pada pembangunan revitalisasi pasar, alun-alun dan mesjid mewah, sudah menjadi keharusan untuk dilakukan. Karena memang hal tersebut menjadi kewajiban seorang Gubernur.

“Yang harus menjadi prioritas pembangunan adalah membangun peradaban. Dari mulai menyelesaikan Masalah mental anak-anak zaman sekarang yang dengan mudah membacok orang, masalah bullying, masalah kekerasan seksual dan banyak lagi persoalan di masyarakat, itu semua menjadi tanggung jawab para pemimpin, salah satunya andil seorang Gubernur,” katanya.

Oleh karena itu, dia berharap jika Ridwan Kamil kembali ingin menjadi Gubernur Jabar, maka harus bisa memilah dan memilih skala prioritas. Selain itu juga Haris melihat, di masa kepemimpinan Ridwan Kamil ini, seolah-olah tidak sinkron antara Gubernur dengan Wakil Gubernur. Menurutnya, karena selama ini wakil Gubernur seolah-olah tidak berfungsi.

“Ini memang Wakilnya tidak bisa mengimbangi kinerja Kang Emil, atau memang tidak diberikan porsi? Ini sangat berbeda jauh ketika zaman Ahmad Heryawan dengan Deddy Mizwar yang memang keduanya memiliki peran yang kuat satu sama lain,” pungkasnya.

Sumber: Detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.