Euforia Berujung Duka di Stadion GBLA

Bandung – Insiden yang menyebabkan dua orang bobotoh meninggal dunia menjadi pil pahit di tengah manisnya kemenangan Persib 3-1 atas Persebaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung pada 17 Juni 2022.
Tragedi itu berawal saat pertandingan sudah mulai berjalan. Seluruh tribun penonton penuh sesak oleh suporter baik Bobotoh dan juga Bonek, suporter Persebaya.

Sementara di luar stadion, ribuan suporter masih tertahan. Mereka memaksa masuk hingga hampir menjebol pintu stadion. Petugas keamanan berupaya menghalau karena GBLA tak lagi mampu menampung penonton di dalam.

Kondisi tersebut mengakibatkan antrian yang berjubel di pintu masuk. Akibatnya para suporter saling berdesakan. Mereka tetap memaksa untuk masuk ke dalam meski tak memungkinkan.

“Setelah dilihat oleh petugas kemudian diberikan pertolongan medis dan langsung dibawa ke rumah sakit Sartika Asih, namun setelah di rumah sakit yang bersangkutan meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo.

Over kapasitas diduga jadi penyebab utama insiden maut itu terjadi. Di laga Persib vs Persebaya sendiri berdasarkan data yang didapat dari match summary seusai pertandingan, jumlah penonton di Stadion GBLA mencapai 37.872 orang.

Dengan jumlah itu berarti 99,9% persen kursi penonton di Stadion GBLA terisi mengingat stadion ini berkapasitas 38.000 penonton. Padahal panpel pertandingan hanya menyediakan tiket sebanyak 15.000 untuk laga ini.

Over kapasitas itulah yang menjadi pertanyaan dari berbagai pihak. Salah satunya Organizing Committee (OC) Piala Presiden.

“Saya juga akan tanya mengapa ini bisa terjadi. Ini belum didiskusikan lebih detail. Mudah-mudahan kita dapat jawabannya nanti,” kata Ketua OC Piala Presiden Akhmad Hadian Lukita seusai mengunjungi rumah salah satu korban di Kota Bandung, Sabtu (18/6/2022).

Lukita menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi besar-besaran atas kejadian yang mengakibatkan dua korban jiwa itu. Termasuk soal sistem ticketing yang diterapkan oleh panpel.

“Ya, bahwa ticketing ini menjadi pelajaran. Ticketing itu pakai sistem, kenapa juga kita harus tahu siapa yang masuk itu. Sudah menjadi suatu keharusan yang tidak punya tiket tidak usah ke stadion. Malah kita bercampur katanya ada yang punya tiket dan tidak. Kita evaluasi semuanya,” tutup Lukita.

Melebihi Kuota
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku belum bisa menjelaskan secara gamblang tentang tragedi maut di Stadion GBLA. Menurutnya, panpel lebih kompeten menyampaikan tentang kronologi dan kondisi di GBLA.

“Tapi jadi pelajaran, setelah dua tahun Persib tidak melakukan pertandingan di rumahnya, di hombase-nya terjadi euforia yang luar biasa dari Bobotoh,” kata Yana usai bertakziah di rumah duka di Cibaduyut Wetan, Kota Bandung, Sabtu (18/6/2022).

Yana mengungkapkan sejatinya Satgas COVID-19 Kota Bandung telah menerbitkan aturan tentang PPKM. Saat ini, Kota Bandung menerapkan PPKM level 1. Kapasitas penonton di GBLA pun dibatasi hanya 75 persen dari kuota yang ada.

Sementara itu berdasarkan laporan dari match summary usai pertandingan, kapasitas GBLA terisi 99,9% dari total kapasitas 38 ribu penonton.

“Kelihatan dari laporan disampaikan kapasitas melebihi. Ini dievaluasi oleh panitia pelaksana (panpel),” kata Yana.

Bobotoh dan kepolisian bertakziah di rumah Ahmad Solihin, suporter Persib yang meninggal di Stadion GBLA Foto: Sudirman Wamad/detikJabar
Saat ditanya mengenai sanksi, Yana mengaku belum bisa memastikan tentang ada tidaknya sanksi. Pemkot Bandung belum mendapatkan laporan yang detail tentang tragedi maut itu.

“Kita belum mendapatkan laporan utuh. Mematuhi rekomendasi dari aparat, kesiapan juga dari panpel. Ini jadi bahan evaluasi bersama,” ucap Yana.

Selain mendoakan Ahmad Solihin, Yana juga berharap Persib masih bisa melakoni kompetisi dan menjadi juara di Piala Presiden 2022.

Di Luar Prediksi
Pasca insiden maut itu, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) langsung mengunjungi rumah duka. Terlihat Komisaris PT PBB Umuh Muchtar didampingi Direktur PT PBB Teddy Tjahjono dan General Koordinator Penyelenggara Pertandingan Budhi Bram hadir di rumah duka.

Mereka menemui langsung keluarga dan menyampaikan duka mendalam atas insiden yang menewaskan Solihin. Menurut Umuh membludaknya suporter di laga Persib vs Persebaya tidak terprediksi sebelumnya.

“Saya turut belasungkawa turut berduka cita. Ini yang kita tidak terprediksi dan rasanya tidak mungkin karena tiket kita hanya bikin 15.000. Kita pun sudah menyiapkan layar lebar di luar tapi semua Bobotoh meringsek kedalam,” kata Umuh saat diwawancarai awak media, Sabtu (18/6/2022).

Menurut Umuh animo penonton di laga kedua babak penyisihan Grup C Piala Presiden 2022 itu benar-benar sangat tinggi.

“Animonya memang terlalu tinggi dan terlalu banyak ada yang datang dari Cilacap, dari Serang juga ada. Saya lihat sendiri makanya sebelum pertandingan saya memprediksi pasti ini membludak,” ungkapnya.

“Apa boleh buat sekarang sudah terjadi akan evaluasi semua sudah bicara nanti bagaimana untuk langkah yang lebih aman,” ucap Umuh.

Selanjutnya manajemen Persib juga berencana untuk mengunjungi rumah Sopiana Yusup asal Kota Bogor. “Memang nanti ada rencana ke Bogor dan mengucapkan belasungkawa juga,” ujarnya.

Sumber : detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.