Erick Thohir: Jepang Inspirasi untuk Membangun Sepak Bola Indonesia

PIKIRAN RAKYAT – Menteri BUMN RI Erick Thohir mencalonkan diri dalam bursa pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2023-2027. Erick mengaku ingin membangun sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik soal tujuannya ikut meramaikan agenda tersebut.

Salah satu langkah yang ingin dilakukan adalah membangun sepak bola secara kolektif. Menurut dia, diperlukan persatuan dan kerja sama untuk menyusun rencana membangun sepak bola.

Dalam hal ini, Erick Thohir menjadikan Jepang sebagai inspirasi. Sebab kata dia, Jepang mencontohkan bahwa untuk membangun sepak bola tak bisa dilakukan dengan instan. Jepang bahkan telah menyusun cetak biru membangun sepak bola sejak 1991.

“Di sana main sepak bola tidak individualistis, tapi maju mundur seperti ombak. Di sana pemain bahkan memastikan loker bersih, penontonnya juga demikian. Ini kultur,” kata Erick.

Kemudian, kondisi lain yang harus dibenahi menurut mantan Presiden Inter Milan itu adalah soal kepentingan masyarakat dengan pemerintah. Ia menilai masih ada perbedaan pendapat antara pemerintah dengan masyarakat dalam membangun sepak bola.

“Kadang-kadang ada dikotomi antara olahraga dengan pemerintah. Tidak mungkin ketika ingin membangun sesuatu, pemerintah, masyarakat, asosiasi beda, itu nggak nyaman,” ucapnya.

Selain itu, Erick juga menyinggung soal ketakutan masyarakat dalam memandang sepak bola Indonesia. Hal itu terjadi lantaran sepak bola kerap memakan korban, khususnya dari kalangan suporter. Maka dari itu, Erick menyatakan ingin membangun maruah sepak bola Indonesia menjadi pemersatu bangsa dan bukan malah memecah belah persatuan.

“Setiap ada pertandingan sepak bola masyarakat ketakutan, orang tua ketakutan anaknya yang jadi suporter nggak pulang. Jangan sampai sepak bola jadi kesedihan, bukan jadi kebahagiaan, orang tua kehilangan anaknya, kakak kehilangan adik, adik kehilangan kakak,” kata dia. dikutip dari Antara.

Ia juga memandang bahwa dalam mewujudkan sepak bola yang bersih, perlu ada teknologi yang membantu sehingga tidak hanya mengandalkan wasit. Pasalnya, wasit juga manusia sehingga tak bisa disalahkan sepenuhnya.

“Wasit juga manusia, dicubit sakit, harus dibina, ekonomi baik atau tidak, pendidikan baik atau tidak, termasuk terkait kewasitannya itu. Intinya sepak bola bersih itu harus dibangun,” ujarnya.

Sementara itu, terkait pencaloannya sebagai Ketua PSSI perideo 2023-2027, ia mengajak pemilik suara (voter) yang berkeinginan membangun sepak bola ke arah lebih baik untuk memilihnya.

“Kalau voters (pemilih) hatinya sama dengan saya, ingin membangun sepak bola yang bersih, menjadi pemersatu, membuat bahagia ya ayo. Ini sama-sama, bukan karena saya. Pemilihannya individu lho, ada ketua, wakil ketua, exco, artinya harus ada kebersamaan,” katanya.

Kendati begitu, Erick mengaku tak menutup kemungkinan dia akan dikalahkan calon ketua umum PSSI lainnya yang saat ini sudah terdaftar lima bakal calon. Antara lain Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti, Doni Setiabudi, Arif Putra Wicaksono, dan Fary Djami Francis.

“Nanti kita dengarkan calon-calon ini, yang menang kita hormati, yang kalah ya sudah, harus legowo. Bukan tidak mungkin saya kalah, namanya pemilihan,” ucap Erick Thohir.***

Sumber: Pikiran Rakyat

Leave a Reply

Your email address will not be published.