Eiger Rilis Laporan Keberlajutan 2022, Targetkan 20 Persen Gunakan Bahan Baku Terbarukan

Eiger Adventure (Eiger) brand asal Indonesia yang menyediakan prelengkapan luar ruang kembali merilis laporan keberlanjutan atau sustainability report untuk tahun 2022.

Isu keberlanjutan ini, menjai perhatian bagi Eiger yang berkomitmen menjalankan bisnis secara berkelanjutan dengan berbagai strategi salah satunya menyusun peta jalan Eiger dari aspek Environmental (lingkungan), Social dan Governance (tata kelola perusahaan) (ESG) Road Map.

Eiger meyakini bahwa proses bisnis berkelanjutan ini perlu diterapkan dan dilakukan sejak dini untuk bisa reduksi dampak lingkungan sekecil mungkin.

General Manager Marketing Eiger, Riadi Suwano menjelaskan laporan berkelanjutan pada 2022 kali ini pihaknya mengusung tema ‘Stitching Together for a Better Future’.

Menurutnya dengan tema ini, Eiger berupaya membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk membentuk masa depan yang lebih baik.

“Untuk menjaga alam kita dan rumah kita bersama, Eiger tak bisa bergerak sendiri. Ada kemitraan yang kami bangun dengan seluruh stakeholder dari hulu hingga hilir, demi mengurangi dampak lingkungan dalam seluruh proses bisnis Eiger,” kata Riadi saat konferensi pers di Sarinah, Jakarta, Rabu, 17 Mei 2023.

Dia mengungkapkan, dalam laporan yang berisi 50 halaman ini tercatat ada penambahan capaian pada aspek lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang berhasil dijalankan sepanjang 2022.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, General Manager Product & Sustainability Project Leader Eiger Harimula Muharam menuturkan, ada peningkatan laporan dari delapan capaian pada 2021, menjadi 14 capaian di 2022.

“Selama tahun 2022 kami melakukan lebih banyak lagi evaluasi dan pengukuran berbagai aspek yang berdampak terhadap lingkungan. Mulai dari tata kelola dan budaya perusahaan berkelanjutan, menambah jumlah bahan baku dari material terbarukan, melakukan penilaian aspek lingkungan dan sosial pemasok, sampai mengelola berbagai limbah fashion dan produk defect Eiger dalam proyek Eiger Green Project,” tuturnya.

Selain itu masih pada laporan keberlanjutan Eiger 2022 kata Harimula, capaian positif juga terjadi dalam aspek penggunaan bahan baku dari material terbarukan.

Harimula mengungkapkan, pihaknya berkomitmen hingga tahun 2030 bahwa 20 persen seluruh produksi akan menggunakan material terbarukan seperti polyester daur ulang dari botol plastik, serat kayu selulosa, katun organik, hingga penggunaan bambu sebagai material yang diambil langsung dari alam.

“Tahun 2021 lalu, hanya 3,7 peraen produk Eiger yang menggunakan material terbarukan. Pada 2022 angka ini menjadi 14 persen produk Eiger telah menggunakan material terbarukan. Kami optimis bisa mencapai target 20 persen sebelum tahun 2030,” kata Harimula.

Disamping itu kata dia, Eiger juga tengah membangun upaya keberlanjutan dari para pemasok bahan baku dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Total ada 81 persen produk Eiger yang diproduksi oleh pemasok di dalam negeri selama tahun 2022. Rencana strategis kami termasuk membuat Eiger Sustainable Supply Chain. Penguatan kapasitas para pemasok, terutama skala UMKM untuk peningkatan kualitas pemasok lokal,” ucapnya.***

Sumber: Pikiranrakyat.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.