Dampak El Nino, Pulau Jawa Akan Kekeringan pada Juli 2023

PIKIRAN RAKYAT – Ahli klimatologi dari Badan Riser dan Inovasi Nasional, doktor Erma Yulihastin berujar jika Pulau Jawa akan mengalami kekeringan pada Juli 2023. Kekeringan tersebut merupakan dampak dari El Nino.

Selain dampak dari El Nino, siklon tropis mawar di utara Papua juga menjadi penyebab dari kekringan tersebut. Hal itu karena pergeseran pusat konveksi yang ada di sekitar wilayah dekat Filipina.

Siklon tropis Mawar di utara Papua dekat Filipina telah menggeser pusat konveksi dari selatan ke utara ekuator. Kelembapan rendah yg berasosiasi pada atmosfer kering mulai tampak di selatan Indonesia kecuali bagian timur (Papua dsk),” kata Erma Yulihastin.

Pada saat ini, kelembapan tinggi terpantau di timur Indonesia dekat Papua. Kondisi tersebut berasosiasi dg fenomena SPCZ (South Pacific Convergence Zone).

SPCZ berperan sebagai benteng terakhir yang melindungi Indonesia dari El Nino. Jika SPCZ menghilang, maka El Nino dapat segera eksis dan dampak kering yang tercepat terjadi di wilayah timur karena dekat dg Samudra Pasifik,” ujar Erma Yulihastin.

Disebutkan Erma Yulihastin, El Nino diprediksi akan terjadi pada Juni 2023. Dampak dari fenomena tersebut yaitu kekeringan yang meluas pada Juli 2023 karena diikuti dengan potensi terjadinya IOD positif.

Mulai Juni kekeringan akan mulai merambah selatan Indonesia dan berpotensi meluas pada Juli 2023 sehingga Juli dapat menjadi bulan paling kering terutama untuk Pulau Jawa,” ucap Erma Yulihastin dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter miliknya.***

Sumber: Pikiranrakyat.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.