Budidaya Ikan Koi Tembus Pasar Lokal Hingga Luar Negeri

Bandung – Budidaya ikan koi di kolam atau akuarium itu sudah biasa. Tapi jika budidaya ikan koi di keramba jaring apung yang disimpan di kolam retensi baru luar biasa.

Seperti yang dilakukan Rai Racamandika (31), pemuda asal Kota Bandung. Dia bersama rekan-rekannya berhasil membudidayakan ikan koi di Kolam Retensi RW 17 Komplek Sarimas, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.

Hasil budidaya mereka bahkan berhasil merambah pasar lokal hingga diekspor ke Thailand dan Belanda.

“Lokal dari Jawa sampai ke luar pulau, ada juga yang kita ekspor, beberapa ekspor kita ada ke Belanda dan Thailand,” kata Rai kepada detikJabar belum lama ini

“Untuk partai kita jual ke pasar lokal, untuk high quality dan show quality ada yang diekspor ada juga yang dikonteskan, nanti pada saat kontes ada yang dijual,” tambahnya.

Rai mengungkapkan, ikan koi yang dijualnya hanya dijual dari ukuran 15-30 cm, untuk penjualan bibit ikan koi jarang dilakukan.

“Nggak bibitan gini, kita start jual setelah size 15 cm setelah kita lakukan sortir keempat. Kalau ini baru sortir pertama yang ada di sini, kedua dan ketiga setelah 10 cm. Nanti sortir keempat di kolam showroom kurang lebih diusir 4-5 bulan,” ungkapnya.

Menurut Rai, pehobi di luar negeri lebih mudah mendapatkan ikan koi dari Indonesia daripada dari negara asalnya Jepang.

“Kalau dari Jepang sendiri ada beberapa negara yang sulit dapatkan ikan koi, karena bagaimanapun koi nomor satunya di Jepang, ada beberapa negara yang memang sulit dapat ikan dari Jepang dan lebih mudah pengirimannya justru dari Indonesia, banyak orang dari Eropa belinya dari Indonesia, misal dari Blitar, atau dari kami petani-petani kecil,” jelasnya.

Karena budidaya ikan koi yang dilakukan Rai bersama rekannya yang tergabung dalam ARK Koi Bandung & Dadali Group Domestik, ekspor ikan koi miliknya dalam satu tahun hanya dilakukan 4-5 kali.

“Fluktuatif, dari satu tahun 4-5 kali dengan kuantiti 15-20 ekor,” tambahnya.

Ikan koi yang dijual di tempat miliknya dijual Rai dari harga Rp 10-15 juta perekornya. “Sekitar Rp 10-25 juta per ekor di ukuran 25-30 cm,” ucapnya.

Sumber: Detikjabar.id
Leave a Reply

Your email address will not be published.